Senin, 27 Mei 2013

AGAMA SIKH


LAPORAN PENELITIAN
MENGENAL AGAMA SIKH
(Studi Lapangan: Agama Sikh, Ciputat-Tangsel)

Makalah ini diajukan untuk Memenuhi Tugas Mingguan
Pada Mata kuliah Agama-Agama Minor
Dosen pembimbing:
Dra. Hj. Siti Nadroh, MA




Disusun oleh:
Intan Marhumah
(1110032100050)






 
JURUSAN PERBANDINGAN AGAMA
FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIFHIDAYATULLAH
JAKARTA
2013



 
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG
      Dengan banyaknya agama yang muncul di muka Bumi ini, maka setiap agama ada sekelompok umat yang menyakini dan menerimanya. berbagai buku telah dikarang dan diterbitkan untuk menjelaskan berbagai agama.
      Agama Sikh adalah sebuah agama monoteistik yang diasaskan mengikut ajaran Guru Nanak dan sembilan orang guru lain di Punjab, India pada abad ke-15. Agama Sikhisme adalah agama kelima terbesar di dunia, dengan lebih daripada 23 juta penganut.
      Kata Sikh mengandung arti murid, dan Sikha berarti murid atau pengikut sikh. Adajuga yang mengartikan Sikh sebagai “suatu masyarakat Agama di India dan Pakistan” atau suatu sekte keagamaan yang berasal dari penyelewengan terhadap “Brahmanis-Hinduisme.” Agama Sikh dikatakan juga sebagai “sinkretis” karena ia didirikan dengan maksud “memperdamaikan antara Islam dan Hinduisme.” Di India, Islam menggabungkan diri dengan Hindu kemudian terciptalah Agama Sikh.[1]

1.2. TUJUAN

      Tujuan penulis membuat karya ilmiah yang berjudul Mengenal Lebih Dekat Agama Sikhadalah :

Ø Memberikan informasi kepada pembaca mengenai Agama Sikh yang berkaitan dengan hal-hal yang berkaitan dengan Agama Sikh.
Ø Sebagai pemenuhan terhadap tagihan tugas laporan penelitian setelah kunjungan yang dibutuhkan sebagai syarat untuk menyelesaikan mata kuliah Agama-Agama Minor.
Ø Memberikan wawasan yang lebih dalam memahami tentang Agama Sikh.




1.3.METODE

      Metode yang digunakan penulis dalam mengumpulkan data penulisan karya ilmiah ini adalah metode studi lapangan yang terkait dan data dari internet.

1.4.<!--[endif]--> SISTEMATIKA PENULISAN

      Peulisan makalah ini terdiri dari 3 bab . Bab pertama yaitu pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, tujuan, metode, dan sistematika penulisan. Sedangkan bab kedua yaitu berisi tentang penjelasan materi. Bab terakhir yaitu bab penutup yang berisi kesimpilan, Lampira-lampiran dan Daftar Pustaka



















BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah dan Perkembangan Agama Sikh
            Agama Sikh bermula di Sultanpur, berhampiran Amritsar di wilayah Punjab, India. Pengasas agama ini ialah Guru Nanak (1469-1539), Agama Sikh percaya kepada adanya satu Tuhan dan dipanggil waheguru. Selepas beliau meninggal dunia, penggantinya juga diberi pangkat guru. Sebanyak sepuluh guru telah mengambil alih tempat beliau dan secara perlahan-lahan. Rangkaian ini berakhir pada tahun 1708 selepas kematian Gobind Singh yang tidak meninggalkan pengganti manusia tetapi meninggalkan satu himpunan skrip suci yang dipanggil Adi Granth. Skrip ini kemudian diberi nama Guru Granth Sahib. Gobind Singh juga telah menumbuhkan sebuah persatuan "Persaudaraan Khalsa Sikh" dan memulakan pemakaian seragam untuk lelaki Sikh yang taat kepada agamanya yang diberi gelaran "Lima K".Sikhisme adalah sebuah agama monoteistik yang diasaskan mengikut ajaran Guru Nanak dan sembilan orang guru lain di Punjab, India pada abad ke-15. Agama Sikhisme adalah agama keenam terbesar di dunia, dengan lebih daripada 23 juta penganut.[2]
            Seperti yang telah disebut diatas, pendiri agama Sikh ini adalah Guru Nanak. Beliau lahir pada tanggal 15 April 1469, di Tawlandi Rai Bhoe, sebuah desa kecil di tepi sungai Ravi, sekitar epat kilometer sebelah barat Lahore, Ibukota Wilayah Punjab.desa tersebut saat ini di kenal dengan nama Nankana Sahib yang mengandung arti “desa tempat kelahiran Nanak.” Dari sudut kacamata Hindu, orang tuanya berasal dari kasta ksatria.
            Diceritakan,bahwa Nanak adalah seorang yang cerdas. Pada umur yang sangat muda yaitu lima tahun, ia sudah mulai berbicara tentang Tuhan dan gaya bicaranya yang lancar juga membuat kagum semua orang.[3] Pada usia tujuh tahun ia diserahkan kepada guru desa untuk belajar membaca dan menghitung. Karen kepintarannya, dalam waktu yang singkat ia berhasil kedua dasar pengetahuan pokok tersebut. Selanjutnya, ia diserahkan kepada seorang Maulavi desa untuk belajar bahasa Persia dan Arab. Disamping itu, menurut cerita ia juga mempelajari Al-Qur’an dan sastra Arab atau sastra Islam pada Sayyid Hasan, seorang guru sufi pada waktu itu.[4]
Beberapa tahun kemudian, ketika beliau mencapai usia yang menurut tradisi Hindu harus mengikuti upacara Upayanama (inisiasi) untuk menerima tanda penyucian, ia menolak segala upacara itu, termasuk tanda penyucian tersebut bagi dirinya. Nanak selalu melawan adat-istiadat kolot agama Hindu.
            Guru Nanak menghabiskan sisa hidupnya di Kartapur, tempat jemaah-jemaah besarnya selalu hadir dan mendengarkan dia berkhotbah. Setiap orang yang mendengar dan melihat ia berkhotbah selalu terpesona oleh kesalehandan kepribadiannya yang luar biasa, juga kesucian jiwanya yang sangat kentara dalam seitap tingkah lakunya. Dia benar-benar merupakan hamba Tuhan dan kemanusiaan.
            Pada hari wafatnya pada tanggal 22 September 1539, pada usia 70 tahun. Suatu perselisihan dan pertengkaran terjadiantara kaum Hindu dan umat Islam, masing-masing pihak memperebutkan bahwa pihaknya lah yang berhak merawat jenazah Guru Nanak sesuai dengan ajaran yang dianutnya. Kaum Hindu mengatakan, bahwa Nanak adalah orang yang beragama Hindu, sebab beliau dilahirkan di rumah dan keluarga Hindu. Sementara, umat Islam mengatakan, bahwa Nanak adalah seorang Muslim karena beliau percaya kepada syahadat Islam dan sudah melaksakan rukun Islam yang kelima, yaitu naik Haji.pertengkaran itu berakhir denga sendirinya, karena ketika mereka menurup jenazah Guru Nanak, mereka hanya mendapati setumpuk kembang dan tidak menemukan jasadnya.
            Dalam sejarah agama Sikh, pengikut mereka hanya mempercayai dan mengikuti 10 orang guru yang sangat besar peranannya dalam agama Sikh, diantaranya:Dan berikut adalah daftar dari 10 orang pemimpin agama Sikh.
1. Shri Guru Nanak Sahib Ji
2. Shri Guru Angad sahib Ji
3. Shri Guru amardas Sahib Ji
4. Shri Guru Ramdass Sahib Ji
5. Shri Guru Arjan Sahib Ji
6. Shri Guru Hargobind Sahib Ji
7. Shri Guru Har Rai Sahib Ji
8. Shri Guru Har Krishan Sahib Ji
9. Shri Guru Teg Bahadur Sahib Ji
10. Shri Guru Gobind Singh Sahib Ji

B. Ajaran Agama Sikh
a. Konsep Ketuhanan
      Berkaitan dengan konsep ketuhanan, definisi terbaik yang dapat diberikan oleh orang-orang Sikh adalah konsep ‘Mul Mantra’. Konsep ini menjadi landasan fundamental agama Sikh yang termuat di dalam bagian permulaan kitab suci agama Sikh yaitu Sri Guru Granth Shahib. Dalam kitab Sri Guru Granth Shahib volume 1, pasal 1 ayat 1 disebutkan istilah ‘Japoji Mul Mantra’. Ayat tersebut berbunyi “Hanya ada Allah Tuhan Yang Esa”. Tuhan itu disebut Dadru, ‘Sang Pencipta’, atau ‘Dia yang terbebas dari rasa takut dan rasa kebencian’, ‘Dia Yang Kekal’, ‘Dia yang tidak dilahirkan’. Agama Sikh ini secara tegas menyatakan diri sebagai agama mo-notheisme. Dan Tuhan Yang Maha Kuasa yang tidak tampak wujudnya itu disebut ‘Ek Omkara’, sedangkan Tuhan yang tampak wujudnya disebut ‘Omkara’. 
      Guru Granth Shahib memberikan nama-nama yang beragam kepada bentuk penampakan Tuhan ini (Omkara), atau yang disebut dengan ‘Kartar’ (Sang Pencipta), ‘Akal’ (Yang Abadi), ‘Satyanama’ (Yang Maha Suci), ‘Shahib’ (Tuhan), ‘Parvadigar’ (Sang Pemelihara), ‘Rahim’ (Sang Pengasih), ‘Karim’ (Yang Mulia). Tuhan juga mempunyai gelar lain yang disebut dengan ‘Wahe Guru’, yang berarti satu Tuhan yang sejati.
      Disamping mempercayai ajaran monotheisme, agama Sikh juga menentang ajaran Avtarvada, yakni konsep titisan (inkarnasi) Tuhan. Orang-orang Sikh ini meyakini bahwa Tuhan tidak bisa mengambil wujud berupa manusia. Mereka tidak percaya bahwa Tuhan bisa melakukan inkarnasi, dan mereka juga melarang pe-nyembahan-penyembahan terhadap berhala-berhala. Guru Nanak sangat dipengaruhi oleh ajaran Kabir. Tidak mengherankan, bila Anda membaca ‘Sri Guru Granth Shahib’, terdapat beberapa bab yang mengandung untaian ‘Do has’ dari Sant Kabir. ‘Dukh mein sumren sab kare, Sukh mein kare na koi. Joi sukh mein sumren kare, to dukh kahe hoi’. Artinya, setiap orang akan ingat kepada Tuhannya tatkala ia berada dalam lilitan masalah, tetapi tidak seorangpun yang mengingat-Nya tatkala berada dalam keadaan senang dan bahagia. Seseorang yang bisa mengingat Tuhan tatkala berada dalam keadaan senang dan bahagia, bagaimana mungkin ia akan terjatuh ke dalam masalah .
b. Tentang Ibadah Dan Tempat Yang Disucikan
      Gurdwara adalah sebuah kuil peribadatan pemeluk Sikh. Gurdwara di Amritsar, nama resminya Harmandir Sahib, berwarna emas, bersinar gemilang. Kuil ini terletak di tengah danau berbentuk persegi. Tanah di sekitarnya berupa lantai pualam. Amritsar semula adalah nama danau. Amrit Sarovar berarti danau air suci. Kemudian menjadi nama kompleks kuil ini. Sampai akhirnya, seluruh kota ini dinamai Amritsar. Danau ini begitu suci. Ratusan umat Sikh mencelupkan diri ke dalam airnya yang sejuk. Ritual mandi ini bukan sekadar membasuh diri secara badani, tetapi punya juga pembasuhan dan penyucian jiwa spiritual. 
      Ada sedikitnya 15 juta penganut agama Sikh di India. Pria Sikh dikenali dengan mudah dari turban mereka yang membumbung tinggi. Mereka selalu menutup rambut panjang mereka dengan turban. Dalam agama Sikh, kesh atau rambut yang terpotong, adalah salah satu simbol terpenting. Sepanjang apa pun, rambut, jenggot, dan semua bulu yang tubuh di sekujur tubuh tak boleh dipotong. Kaum pria menyembunyikan rambut panjangnya dengan rapi di bawah surban mereka. Kaum wanita selain berambut panjang juga tidak boleh mencukur alis. Rambut punya arti yang penting dalam agama ini. Memasuki tempat suci ini, semua orang diharuskan untuk menutup rambutnya, boleh dengan surban, topi, kerudung, atau kain. 
c. Konsep Kemanusiaan
      Bagi kaum laki-laki Sikh, diharamkan merokok, dan kebanyakan memakai sorban. Umat Sikh paling pantang makan sapi, mereka hanya memakan sayur dan buah-buahan saja (vegetarian). Guru Nanak mengajarkan bahwa seluruh umat manusia adalah satu serta meletakkan dasar bagi pengangkatan martabat manusia di kalangan masyarakat Hindu bukan atas dasar kasta, akan tetapi atas dasar kodrat dan kecenderungan manusia itu sendiri. Derajat seseorang ditentukan oleh amal kebajikannya.Manusia harus hidup dengan mengutamakan kesempurnaan moral, karena nilai manusia terletak pada tinggi rendahnya moral. Dalam Agama Sikh tidak diperbolehkan untuk bercerai dalam pernikahan dan tidak diperbolehkan poligami.
Agama Sikh menganjarkan kepada umatnya untuk memjauhkan dirinya dari 5 hal yang bisa disebut juga dengan syetan bagi mereka,namun sesungguhnya mereka tidak mempercayai akan adanya makhluk gaib. 5 hal yang harus mereka jauhi itu ialah:
1. Krad (murka)
2. Lob (Serakah)
3. Kam (Nafsu
4. Moh (Bodoh)
5.    Ahawar (Ego yang berlebihan)
d. Tentang Aspek Eskatologi (Hidup Setelah Mati)
      Kepercayaan dalam agama Sikh tentang hidup setelah mati rupanya ajarannya sama dengan Islam. Adapun perbedaan yang mendasar didalam ajaran agama Sikh dengan agama Islam adalah tidak adanya kepercayaan di dalam agama Sikh tentang konsep surga-neraka dan hari akhir. Mereka masih mempercayai nirwana atau bersatunya dengan Tuhan yang diajarkan oleh agama Hindu Brahmana.

C. Kitab Suci Agama Sikh
            Kitab sucinya setebal 1430 halaman dan dinamakan Shree Guru Granth Sahib Ji. Setelah berakhirnya jabatan guru yang kesepuluh, sehingga yang menjadi guru kaum Sikh adalah kitab sucinya. Ada 2 kitab suci dalam agama Sikh, yakni:
1. Adi Granth
      Kitab suci ini disebut juga Guru Grant Sahib dan merupakan kitab yang disusun oleh guru yang kelima, Arjun, di Amritsar. Kitab ini mempunyai 3 versi, yaitu Kartar Vali Bir, Bhai Banno Vali Bir dan Dam Dama Vali Bir. Tulisan-tulisan didalamnya digolongkan menjadi 3 macam: pertama, nyanyian-nyanyian suci yang disusun oleh guru-guru Sikh. Kedua, nyanyian yang berasal dari kaum mistik, baik yang beragama Hindu maupun kaum sufi.Ketiga, pujian-pujian yang ditujukan terhadap guru-guru Sikh.
2. Dasam Granth
      Kitab suci ini disebut Dasvin Padshah ka Granth dan merupakan kumpulan tulisan guru kesepuluh, Govind Singh. Isinya dapat dibagi menjadi 4 bagian, yaitu bagian mitologi, bagian yang bercorak filosofis, bagian yang berisi otobiografi dan bagian yang ada sangkut pautnya dengan masalah hawa nafsu atau erotik.[5]
Umat Sikh di kenal dengan 5 K, yaitu:
  • Kesh yang berarti rambut. Dalam agama Sikh rambut merupakan adalah hadiah dari tuhan dan yang dipercayakan kepada manusia. Jadi untuk menjaga sesuatu yang di beri tuhan adalah merupakan sesuatu kewajiban yang utama bagi pengikut agama Sikh. Seperti yang telah disebutkan di atas, rambut merupakan symbol dari kepercayaan kepada tuhan dan merupakan kemauan dari tuhan serta mengajarkan kepada manusia untuk kerendahan hati.
  • Khanga yang berarti sisir. Sisir selalu di gunakan oleh pengikut agama Sikh untuk menyisir rambutnya dari kekusutan dan membersihkan rambut dari kotoran. Sisir ini terbuat dari kayu. Dan sisir ini adalah simbo dari kebersihan pengikut agama Sikh. Dan juga untuk membersihkan pikiran, pengikut agama Sikh selalu menyebut nama tuhan berulang kali di dalam hati. Kalau dalam Islam adalah Dzikir.
  • Karra yang berarti pertalian. Yang diartikan sebagai persaudaraan yang erat diantara pengikut agama Sikh. Karra merupakan sebuah Gelang yang terbuat dari baja tertentu.
  • Kachha yang berarti celana pendek. Celana ini merupakan salah satu jenis dari pakaian dalam yang agak panjang. Dimana ini adalah merupakan symbol dari pengawasan terhadap diri sendiri dan sifat noral yang tinggi. Kachha di gunakan sendiri tanpa menyebabkan malu. Dan ini juga di gunakan untuk cuaca yang panas dan dapat juga di gunakan untuk berenang dan untuk aktivitas olahraga.
  • Kirpan merupakan pedang kecil. Panjangnya sekitar 6” to 9”. Ini merupakan simbol dari aktifitas kebaikan, penghormatan dan juga penghormatan pada diri sendiri.

D.  Praktek Keagamaan Agama Sikh
            Agama Sikh tidak banyak merumuskan upacara ibadat. Ibadat yang paling pokok adalah semadi dalam rangka mengingat Tuhan untuk menyucikan rohani dari pengaruh-pengaruh yang menjauhkan manusia dari Tuhan, mereka juga mengenal sujud dan menyanyi di kuil dan inti dari ibadatnya adalah zikir. Selain dari itu, kaum Sikh juga menjadikan tradisi menyikat rambut 2 kali sehari dan membaca serta menyanyikan syair-syair yang terdapat dalam kitab suci mereka setiap hari sebagai ibadat.
            Umat Sikh juga berkewajiban untuk melaksanakan shalat, sebanyak tiga waktu. Yakni, sebelum matahari terbit, sebelum matahari terbenam, dan menjelang tidur. Prakteknya, dengan berdiri dan duduk kemudian berdoa, tidak berfokus untuk menghadap kiblat, menghadap mana saja ibadah itu dapat dilakukan. Do’a dalam agama Sikh terkumpul dalam Ardass. Semua do’a dalam Ardass selalu diakhiri dengan kata “Serbatkapla” (perdamaian untuk semua).
            Proses pengurusan jenazah setelah umat sikh meninggal yakni dengan cara di do’akan setelah itu di bakar atau di kremasi. Karena umat Sikh tidak percaya akan kuburan.
























BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
      Agama Sikh termasuk ke dalam kelompok agama non-Semitik, Arya, dan non-Vedic. Meskipun hanya sedikit pengikutnya dibandingkan dengan agama-agama besar lainnya, agama Sikh menjadi bagian atau cabang dari agama Hindu. Agama Sikh didirikan oleh Guru Nanak Shahib pada akhir abad kelima belas. Aga-ma Sikh berasal dari wilayah Pakistan dan India Barat Laut, tepatnya dari wilayah Punjab, yang dikenal sebagai daerah dengan lima sungai. Agama Sikh yang didirkan oleh Guru Nanak Shahib ini juga dikenal dengan sebutan ‘agama dengan sepuluh guru’. Guru yang pertama yang mendirikan agama Sikh ini adalah Guru Nanak Sha-hib dan guru yang terakhir atau yang kesepuluh adalah Guru Govinda Shahib. Guru Nanak Shahib berasal dari keluarga kasta Satria namun beliau banyak terpengaruh oleh pergaulan dengan orang-orang Muslim. Kata ‘Sikh’ diambil dari kata ‘Sisya’ yang berarti ‘murid’ atau ‘pengikut’
      Di dalam agama Sikh sendiri mereka mempunyai lambang tersendiri yang membedakan mereka dari bangsa India, adapun tanda-tanda mereka yang istimewa ialah:
1. Kes, yaitu berambut panjang.
2. Kunga, sisir kayu pendek di kepala.
3. Kach, kulit badan yang dicacah (tato)
4. Kara, berkalung besi
5. Khanda, keris pendek berujung dua yang selalu dibawa kemana-mana.
      Sedangkan tanda mereka yang paling istimewa ialah penutup kepala dengan kain yang dililit seperti serban. Setiap hari mereka diharuskan menyisir rambut sedikitnya dua kali, diharuskan sering mandi dan membaca kitab suci mereka ”Granth Saheb”. 
      Secara singkat agama Sikh adalah sebuah ajaran yang dinisbahkan ke dalam dua agama yaitu Islam dan Hindu, walaupun tidak semua ajaran yang terkandung di dalamnya sama, tetapi secara keseluruhan kesamaan ada, walaupun ada perbedaan sedikit. Dengan perubahan zaman, kalau dahulu mereka anti berhala, namun sekarang dengan terus terang mereka menyebut rumah ibadah mereka dengan sebutan rumah berhala. 

B. Lampiran-Lampiran
1. Altar, tempat penyembahan Kitab Suci Agama Sikh


 
2.     Kitab Suci Agama  Sikh

<!--[if !supportLists]-->3.     Simbolis Khanda pada altar


 
 
DAFTAR PUSTAKA
[1] Denise L. Carmody dan John T.Carmody, ways to The Center an Introduction to World Religious, California: Wadsworth Publishing Company, 1984, hal. 333
[3]Nyoman S. Pendit, Guru Nanak dan Agama Sikh, Jakarta: Yayasan Sikh Gurdawara Mission, 1988, hal. 27
[4]Ibid, hal. 186

Tidak ada komentar:

Posting Komentar