Kamis, 13 Juni 2013

Zoroastrian Tample "Atash Behram"

Kuil Atash Behram
Kuil ini adalah kuil yang paling tinggi diantara kuil-kuil api kaum Zoroaster yang lainnya. Kuil ini melibatkan 16 jenis api yang berbeda yaitu  kebakaran dikumpulkan dari 16 sumber yang berbeda, termasuk petir, api dari kayu bakar kremasi, api dari perdagangan di mana tungku dioperasikan, dan kebakaran dari tungku seperti yang juga kasus untuk Atash Adaran. Masing-masing dari 16 kebakaran kemudian dikenakan berwudhu sebelum bergabung dengan orang lain. 32 imam yang diperlukan untuk upacara pentahbisan, yang bisa memakan waktu hingga satu tahun untuk menyelesaikan.
Berikut kuil-kuil Atash Behram di berbagai daerah:

  1. Iranshah Atash Behram di Udvada, India. Didirikan 1742.
  2. Desai Atash Behram di Navsari, India. Didirikan 1765.
  3. Dadiseth Atash Behram di Mumbai, India. Didirikan 1783.
  4. Vakil Atash Behram di Surat, India. Didirikan 1823.
  5. Modi Atash Behram di Surat, India. Didirikan 1823.
  6. Wadia Atash Behram di Mumbai, India. Didirikan 1830.
  7. Banaji Atash Behram di Mumbai, India. Didirikan 1845.
  8. Anjuman Atash Behram di Mumbai, India. Didirikan 1897.
  9. Yezd Atash Behram di Yazd, Iran. Didirikan 1932.
Penjelasan ini diambil dari website wikipedia "Fire Tample": http://en.wikipedia.org/wiki/Zoroastrian_temple

Selasa, 28 Mei 2013

Religions of the World Map


Dalam video ini dijelaskan tata letak kelahiran agama-agama di dunia ini, berikut penjelasannya:
(Penjelasan gunakan dengan menggunakan warna)
Orange : letak kelahiran Krishna (Agama Hindu)
Ungu : Letak kelahiran Agama Yahudi di Yerusalem
Merah : letak kelahiran Agama Buddha
Biru : Teta letak Agama Kristen
Hijau : Letak kelahiran Muhammad (Agama Islam)

Kemudian Agama-Agama tersebut disebarkan keberbagai daerah oleh para missionarisnya.

Diambil dari Youtube: http://www.youtube.com/watch?v=Bd5hvXgI_bQ

Upacara Naujote (Navjote)

  

in Bombay


Diambil dari YouTube : http://www.youtube.com/watch?v=vvifDEq_1sU

Parsi Wedding


Diambil dari YouTube : http://www.youtube.com/watch?v=k_tJarkG4L8

Senin, 27 Mei 2013

AGAMA SUKU ABORIGIN


RESPONDING PAPER
AGAMA SUKU ABORIGIN
Dosen Pembimbing:
Ibu Hj. Siti Nadroh, M.Ag

Intan Marhumah
1110032100050
PA/B/VI

Hari/Tanggal   : 13 Mei 2013
Waktu             : 08.00-09.45 WIB
Ruang              : FUF. 313
Pembicara        : - Laila Nihayati
                          - Rizky Yazid
Moderator       : Abdul Malik
Notulen           : Rahman Taufik
Pembanding    : -Fitra Neko
- Ridean





A. Sejarah Perkembangan Suku Aborigin
            Australia adalah benua terkecil yang luasnya mencapai 8 juta km2 dan dianggap sebagai benua terluas ke enam di dunia. Sebuah catatan resmi mengungkapkan bahwa ahli navigasi belanda, wiliem jansz sebenarnya menjadi orang pertama yang mencatat garis pantai australia.
            Kemudian pada pada tahun 1770 M, letnan james cook, seorang navigator inggris berhasil menentukan garis-garis pantai utamanya. Dia berlayar menyusuri garis pantai timur lalu menamakannya New South Wales dan menyatakan tanah tersebut milik inggris. Letnan Cook mampu menjadikan australia sebagai tempat pembuangan orang-orang terhukum inggris yang mengancam kedigdayaan negara Britania. Australia adalah benua yang memikat dengan keindahan alam dan keragaman iklim geografis yang cocok bagi petualang. Siapa saja yang menjejakan kaki di tanah Australia, tentu akan tercengang dengan suguhan panorama alam yang dimilikinya.
            Peninggalan suku aborigin menunjukkan bahwa mereka menetap di Australia bersama kelompok yang berbeda-beda sekitar 50 ribu tahun. Mereka mempunyai peradaban yang berkarakteristik. Peradaban yang paling terkenal adalah simbol gambar yang meriwayatkan kisah leluhur dan kepercayaan mereka tentang awal mula adanya alam semesta.
                        Luas keseluruhan benua Australia adalah 7.862.300 km2 atau sekitar empat kali luas daratan indonesia. Banyak gurun yang luas dan tandus sehingga tidak semua wilayah Australia dapat di huni oleh penduduk setempat.[2]
Autralia adalah negara serikat yang terdiri atas tujuh negara bagian. Ketujuh negara bagian itu adalah :
1. Australia barat dengan ibu kota Perth.
2. Victoria dengan ibu kota Melbourne.
3. Tasmania dengan ibukota Hobart.
4. Australia utara dengan ibu kota Darwin.
5.Australia selatan dengan ibu kota Adelaide.
6. Queensland dengan ibukota Brisbane.
7. New South Wales dengan ibu kota Sydney.
                        Kata Aborigin dalam bahasa Inggris mempunyai arti "penduduk asli/penduduk pribumi", dan mulai digunakan sejak abad ke-17 untuk mengacu kepada penduduk asli Australia saat itu. Sebutan ini diambil dari bahasa latin ab origine, yang berarti "dari awal" dan diperuntukan bagi penduduk yang sejak semula tinggal di suatu daerah atau pulau.<!--[if !supportFootnotes]-->[3]<!--[endif]--> Mereka selalu berpindah-pindah dari tempat yang satu ketempat yang lainnya di daerah pedalaman.
                        Hasil perekonomian autralia meliputi peternakan, pertanian, pertambangan, perindustrian, perikanan, kehutanan, dan pariwisata. Adapun faktor yang memperngaruhi kehidupan ekonomi penduduk Australia adalah sebagai berikut :
1. Sebagian besar wilayah Australia terdiri atas sabana dan stepa yang digunakan sebagai tempat penggembalaan ternak secara besar-besaran. Peternakan ini mampu meningkatkan pendapatan penduduk.
2. Daerah pertanian yang paling baik di Australia adalah dataran rendah  di bagian selatan dan Tasmania. Daerah itu selain mempunyai tanah yang subur juga hujannya sedang. Dengan kondisi itu, pertanian dapat dihasilkan dengan maksimal.
3. Wilayah Australia yang berteluk-teluk memberikan keuntungan bagi usaha penangkapan ikan. Situasi ini memudahkan nelayan menangkap ikan.
4. Australia dikenal sebagai salah satu negara industri utama di dunia. Hasil-hasil industrinya diekspor kenegara lain, termasuk Indonesia, yaitu berupa alat-alat berat, mesin, mobil, kain wol, dan makanan kaleng.

B. Ajaran dan Praktek keagamaanya
            Penduduk asli Australia menganut agama pagan. Salah satu kepercayaan mereka adalah keyakinan bahwa keturunan mereka terlahir dari makhluk yang datang dari alam lain. Mereka juga mempercayai bahwa keberadaan sesuatu yang hidup ini berasal dari mimpi makhluk dunia lain tersebut. Kemudian ia mewujudkannya ke dunia dan terjadilah bentuk yang kita lihat sekarang ini, seperti manusia dan hewan.
            Suatu pembelajaran mengenai agama dari Australia Aborigin dapat di golongkan dalam beberapa aspek:


1. Perpaduan suku kuno.
            Nenek moyang terdahulu dari suku aborigin di Australia telah menetap di negeri ini sekitar 25.000 SM. Mereka datang dari selatan-timur Asia. Akan tetapi dari beberapa keterangan kewilayahan, yang mana melihat dari populasinya, tidak ada yang mengetahui kepastiannya. Sebelum orang-orang eropa berdatangan di Australia pada tahun 1788, benua ini telah didiami dan hanya didiami oleh orang-orang aborigin saja. Daerah pesisir pantai dan daerah pengairan sungai yang subur telah dipadati jumlah yang besar oleh populasi.
            Sementara itu tiap-tiap daerah yang gersanghanya sedikit saja yang didiami atau tidak ada yang mendiami sama sekali. Seluruh benua ini terdapat 500 suku atau beberapa bagian suku, dengan namanya masing-masing. Seluruh orang-orang aborigin, yang di pesisir pantai dan di daratan, menjadi bagian dari suku pengembara atau semi pengembara, pengembara tersebut melintasi tanah penduduk asli, mereka memburu dan mengumpulkan makanan.Mereka sadar bahwa mereka membutuhkan sesuatu berupa agama untuk kelangsungan hidup mereka, belakangan ini menjadi fakta yang menyedihkan terhadap agama mereka yakni tidak memiliki agama atau pemimpin spiritual atau beberapa kitab injil yang telah biasa dipahami.
2. Asal-usul alam semesta berhubungan dengan zaman kuno.
            Suatu suku kuno dari orang-orang aborigin mempercayai bahwa asal dari alam semesta terdapat dalam suatu konsep dari ‘’mimpi yang kekal’’, selama ini daya fungsi asal alam semesta bermula dari zaman purba. Ini menjadi permulaan zaman, yang pada awal perkembangannya dari alam semesta. Sementara mitosnya kekuatan tersebut menjadikan suatu negri dan menimbulkan kehidupan. Proses inilah, yang menjadikan manusia terlahir dan setelah itu, menciptakan kekuatan kematian dan perubahan yang abadi.
3. Patung yang melambangkan suatu suku.
4. Pengenalan sakramen.
5. Ritual
            Dalam fungsi keberagamaan, peran utama dalam ibadat mendapatkan ketenangan untuk laki-laki saja. Apa saja yang menjadi praktek dalam peribadatan itu yang terpenting menekankan pada ketekunan yang suci dan dilangsungkan secara diam-diam. Dan wanita dilarang untuk melakukan ibadat yang tekun itu. Bagi orang yang belum dewasa dalam peribadatannya, di dampingi oleh laki-laki yang telah dewasa. Dan wanita diberikan dispensasi untuk diikutsertakan dalam ibadat. Mengenai pribadatan yang komunitasnya dalam skala besar, dan semua oarng tanpa melihat jenis kelaminnya membutuhkan menuai hasil dari perbuatan baiknya.
6.  Kehidupan dan kematian
            Orang-orang di aborigin tidak memandang kehidupan dan kematian yang dihadapkan dengan kejadian, akan tetapi mereka mulai memikirkan prihal sesuatu permulaan dan pengakhiran. Kehidupan dimulai dari rohani yang kuat yang muncul dari mimpi. Dan kematian terjadi dari rohani yang kuat pula yang muncul dari mimpi.
7. Kelompok dan pernikahan.
Orang-orang aborigin membagi pengetahuan sosial yaitu ‘’moities dan sub moities’’. Seseorang dalam satu bagian dapat menikah hanya dengan kelompok yang lain. Bagi yang mendapat bagian pertunangan dapat dilakukan dengan kelompok yang sama pula. Di sana terdapat jalan lain pula dengan cara kawin kontrak yaitu dengan cara mengambil alih janda yang ditinggalkan oleh suaminya levirate (seorang janda diperbolehkanmenikah lagi dengan saudara suaminya asalkan suaminya telah meninggal). Poligami dilaksanakan scara diam-diam ditempat yang sunyi pula dengan batasan maksimum 5 kali.
8. Gagasan akhir.
            Orang-orang aborigin memiliki pengetahuan yang minim mengenai dunia diluarnya, dan mereka buruk pula dalam melengkapi perlengkapannya untuk menghadapi serangan dari orang asing yang hendak datang ke negerinya. Orang-orang eropa berhasil meyelesaikan dan menetapkan serta mengembangkan Australia ini sejak abad 18. Orang-orang eropa tersebuat menggencarkan agresi terhadap wilayah Australia dalam usaha penaklukannya.
            Sehingga dengan hal ini mempengaruhi kebudayaan suku aborigin tersebut. Dan pengaruh invansi ini mempengaruhi kehidupan dan perekonomian mereka. Perselisihan pun terjadi antara penduduk asli Australia dengan orang Eropa yang datang. Dan pada akhirnya orang-orang eropa mengajarkan kebijaksanaan, yaitu “perdamaian oleh kekuatan’, yang mana pembunuhan dengan skala besar pun digencarkan terhadap orang-orang aborigin dan mereka berhasil dikuasai  sampai tempat terpencil.
            Akibatnya kebanyakan dari mereka yang terluka bahkan banyak berjatuhan korban jiwa. Orang-orang yang berhasil selamat dari agresi ini perlahan-lahan membuka diri mereka terhadap ajaran agama nashrani yang pada akhirnya mereka mampu beradaptasi dengan ajaran tersebut.

[1]sami bin Abdullah al- Maghlouth, Atlas agama-agama, hal. 605
[2]Drs. Kuswanto, M.M, dkk, Ips Geografi, hal. 61
[4]Moinuddin Ahmed, Religions of all mankind, hal. 271-275

AGAMA SIKH


LAPORAN PENELITIAN
MENGENAL AGAMA SIKH
(Studi Lapangan: Agama Sikh, Ciputat-Tangsel)

Makalah ini diajukan untuk Memenuhi Tugas Mingguan
Pada Mata kuliah Agama-Agama Minor
Dosen pembimbing:
Dra. Hj. Siti Nadroh, MA




Disusun oleh:
Intan Marhumah
(1110032100050)






 
JURUSAN PERBANDINGAN AGAMA
FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIFHIDAYATULLAH
JAKARTA
2013



 
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG
      Dengan banyaknya agama yang muncul di muka Bumi ini, maka setiap agama ada sekelompok umat yang menyakini dan menerimanya. berbagai buku telah dikarang dan diterbitkan untuk menjelaskan berbagai agama.
      Agama Sikh adalah sebuah agama monoteistik yang diasaskan mengikut ajaran Guru Nanak dan sembilan orang guru lain di Punjab, India pada abad ke-15. Agama Sikhisme adalah agama kelima terbesar di dunia, dengan lebih daripada 23 juta penganut.
      Kata Sikh mengandung arti murid, dan Sikha berarti murid atau pengikut sikh. Adajuga yang mengartikan Sikh sebagai “suatu masyarakat Agama di India dan Pakistan” atau suatu sekte keagamaan yang berasal dari penyelewengan terhadap “Brahmanis-Hinduisme.” Agama Sikh dikatakan juga sebagai “sinkretis” karena ia didirikan dengan maksud “memperdamaikan antara Islam dan Hinduisme.” Di India, Islam menggabungkan diri dengan Hindu kemudian terciptalah Agama Sikh.[1]

1.2. TUJUAN

      Tujuan penulis membuat karya ilmiah yang berjudul Mengenal Lebih Dekat Agama Sikhadalah :

Ø Memberikan informasi kepada pembaca mengenai Agama Sikh yang berkaitan dengan hal-hal yang berkaitan dengan Agama Sikh.
Ø Sebagai pemenuhan terhadap tagihan tugas laporan penelitian setelah kunjungan yang dibutuhkan sebagai syarat untuk menyelesaikan mata kuliah Agama-Agama Minor.
Ø Memberikan wawasan yang lebih dalam memahami tentang Agama Sikh.




1.3.METODE

      Metode yang digunakan penulis dalam mengumpulkan data penulisan karya ilmiah ini adalah metode studi lapangan yang terkait dan data dari internet.

1.4.<!--[endif]--> SISTEMATIKA PENULISAN

      Peulisan makalah ini terdiri dari 3 bab . Bab pertama yaitu pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, tujuan, metode, dan sistematika penulisan. Sedangkan bab kedua yaitu berisi tentang penjelasan materi. Bab terakhir yaitu bab penutup yang berisi kesimpilan, Lampira-lampiran dan Daftar Pustaka



















BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah dan Perkembangan Agama Sikh
            Agama Sikh bermula di Sultanpur, berhampiran Amritsar di wilayah Punjab, India. Pengasas agama ini ialah Guru Nanak (1469-1539), Agama Sikh percaya kepada adanya satu Tuhan dan dipanggil waheguru. Selepas beliau meninggal dunia, penggantinya juga diberi pangkat guru. Sebanyak sepuluh guru telah mengambil alih tempat beliau dan secara perlahan-lahan. Rangkaian ini berakhir pada tahun 1708 selepas kematian Gobind Singh yang tidak meninggalkan pengganti manusia tetapi meninggalkan satu himpunan skrip suci yang dipanggil Adi Granth. Skrip ini kemudian diberi nama Guru Granth Sahib. Gobind Singh juga telah menumbuhkan sebuah persatuan "Persaudaraan Khalsa Sikh" dan memulakan pemakaian seragam untuk lelaki Sikh yang taat kepada agamanya yang diberi gelaran "Lima K".Sikhisme adalah sebuah agama monoteistik yang diasaskan mengikut ajaran Guru Nanak dan sembilan orang guru lain di Punjab, India pada abad ke-15. Agama Sikhisme adalah agama keenam terbesar di dunia, dengan lebih daripada 23 juta penganut.[2]
            Seperti yang telah disebut diatas, pendiri agama Sikh ini adalah Guru Nanak. Beliau lahir pada tanggal 15 April 1469, di Tawlandi Rai Bhoe, sebuah desa kecil di tepi sungai Ravi, sekitar epat kilometer sebelah barat Lahore, Ibukota Wilayah Punjab.desa tersebut saat ini di kenal dengan nama Nankana Sahib yang mengandung arti “desa tempat kelahiran Nanak.” Dari sudut kacamata Hindu, orang tuanya berasal dari kasta ksatria.
            Diceritakan,bahwa Nanak adalah seorang yang cerdas. Pada umur yang sangat muda yaitu lima tahun, ia sudah mulai berbicara tentang Tuhan dan gaya bicaranya yang lancar juga membuat kagum semua orang.[3] Pada usia tujuh tahun ia diserahkan kepada guru desa untuk belajar membaca dan menghitung. Karen kepintarannya, dalam waktu yang singkat ia berhasil kedua dasar pengetahuan pokok tersebut. Selanjutnya, ia diserahkan kepada seorang Maulavi desa untuk belajar bahasa Persia dan Arab. Disamping itu, menurut cerita ia juga mempelajari Al-Qur’an dan sastra Arab atau sastra Islam pada Sayyid Hasan, seorang guru sufi pada waktu itu.[4]
Beberapa tahun kemudian, ketika beliau mencapai usia yang menurut tradisi Hindu harus mengikuti upacara Upayanama (inisiasi) untuk menerima tanda penyucian, ia menolak segala upacara itu, termasuk tanda penyucian tersebut bagi dirinya. Nanak selalu melawan adat-istiadat kolot agama Hindu.
            Guru Nanak menghabiskan sisa hidupnya di Kartapur, tempat jemaah-jemaah besarnya selalu hadir dan mendengarkan dia berkhotbah. Setiap orang yang mendengar dan melihat ia berkhotbah selalu terpesona oleh kesalehandan kepribadiannya yang luar biasa, juga kesucian jiwanya yang sangat kentara dalam seitap tingkah lakunya. Dia benar-benar merupakan hamba Tuhan dan kemanusiaan.
            Pada hari wafatnya pada tanggal 22 September 1539, pada usia 70 tahun. Suatu perselisihan dan pertengkaran terjadiantara kaum Hindu dan umat Islam, masing-masing pihak memperebutkan bahwa pihaknya lah yang berhak merawat jenazah Guru Nanak sesuai dengan ajaran yang dianutnya. Kaum Hindu mengatakan, bahwa Nanak adalah orang yang beragama Hindu, sebab beliau dilahirkan di rumah dan keluarga Hindu. Sementara, umat Islam mengatakan, bahwa Nanak adalah seorang Muslim karena beliau percaya kepada syahadat Islam dan sudah melaksakan rukun Islam yang kelima, yaitu naik Haji.pertengkaran itu berakhir denga sendirinya, karena ketika mereka menurup jenazah Guru Nanak, mereka hanya mendapati setumpuk kembang dan tidak menemukan jasadnya.
            Dalam sejarah agama Sikh, pengikut mereka hanya mempercayai dan mengikuti 10 orang guru yang sangat besar peranannya dalam agama Sikh, diantaranya:Dan berikut adalah daftar dari 10 orang pemimpin agama Sikh.
1. Shri Guru Nanak Sahib Ji
2. Shri Guru Angad sahib Ji
3. Shri Guru amardas Sahib Ji
4. Shri Guru Ramdass Sahib Ji
5. Shri Guru Arjan Sahib Ji
6. Shri Guru Hargobind Sahib Ji
7. Shri Guru Har Rai Sahib Ji
8. Shri Guru Har Krishan Sahib Ji
9. Shri Guru Teg Bahadur Sahib Ji
10. Shri Guru Gobind Singh Sahib Ji

B. Ajaran Agama Sikh
a. Konsep Ketuhanan
      Berkaitan dengan konsep ketuhanan, definisi terbaik yang dapat diberikan oleh orang-orang Sikh adalah konsep ‘Mul Mantra’. Konsep ini menjadi landasan fundamental agama Sikh yang termuat di dalam bagian permulaan kitab suci agama Sikh yaitu Sri Guru Granth Shahib. Dalam kitab Sri Guru Granth Shahib volume 1, pasal 1 ayat 1 disebutkan istilah ‘Japoji Mul Mantra’. Ayat tersebut berbunyi “Hanya ada Allah Tuhan Yang Esa”. Tuhan itu disebut Dadru, ‘Sang Pencipta’, atau ‘Dia yang terbebas dari rasa takut dan rasa kebencian’, ‘Dia Yang Kekal’, ‘Dia yang tidak dilahirkan’. Agama Sikh ini secara tegas menyatakan diri sebagai agama mo-notheisme. Dan Tuhan Yang Maha Kuasa yang tidak tampak wujudnya itu disebut ‘Ek Omkara’, sedangkan Tuhan yang tampak wujudnya disebut ‘Omkara’. 
      Guru Granth Shahib memberikan nama-nama yang beragam kepada bentuk penampakan Tuhan ini (Omkara), atau yang disebut dengan ‘Kartar’ (Sang Pencipta), ‘Akal’ (Yang Abadi), ‘Satyanama’ (Yang Maha Suci), ‘Shahib’ (Tuhan), ‘Parvadigar’ (Sang Pemelihara), ‘Rahim’ (Sang Pengasih), ‘Karim’ (Yang Mulia). Tuhan juga mempunyai gelar lain yang disebut dengan ‘Wahe Guru’, yang berarti satu Tuhan yang sejati.
      Disamping mempercayai ajaran monotheisme, agama Sikh juga menentang ajaran Avtarvada, yakni konsep titisan (inkarnasi) Tuhan. Orang-orang Sikh ini meyakini bahwa Tuhan tidak bisa mengambil wujud berupa manusia. Mereka tidak percaya bahwa Tuhan bisa melakukan inkarnasi, dan mereka juga melarang pe-nyembahan-penyembahan terhadap berhala-berhala. Guru Nanak sangat dipengaruhi oleh ajaran Kabir. Tidak mengherankan, bila Anda membaca ‘Sri Guru Granth Shahib’, terdapat beberapa bab yang mengandung untaian ‘Do has’ dari Sant Kabir. ‘Dukh mein sumren sab kare, Sukh mein kare na koi. Joi sukh mein sumren kare, to dukh kahe hoi’. Artinya, setiap orang akan ingat kepada Tuhannya tatkala ia berada dalam lilitan masalah, tetapi tidak seorangpun yang mengingat-Nya tatkala berada dalam keadaan senang dan bahagia. Seseorang yang bisa mengingat Tuhan tatkala berada dalam keadaan senang dan bahagia, bagaimana mungkin ia akan terjatuh ke dalam masalah .
b. Tentang Ibadah Dan Tempat Yang Disucikan
      Gurdwara adalah sebuah kuil peribadatan pemeluk Sikh. Gurdwara di Amritsar, nama resminya Harmandir Sahib, berwarna emas, bersinar gemilang. Kuil ini terletak di tengah danau berbentuk persegi. Tanah di sekitarnya berupa lantai pualam. Amritsar semula adalah nama danau. Amrit Sarovar berarti danau air suci. Kemudian menjadi nama kompleks kuil ini. Sampai akhirnya, seluruh kota ini dinamai Amritsar. Danau ini begitu suci. Ratusan umat Sikh mencelupkan diri ke dalam airnya yang sejuk. Ritual mandi ini bukan sekadar membasuh diri secara badani, tetapi punya juga pembasuhan dan penyucian jiwa spiritual. 
      Ada sedikitnya 15 juta penganut agama Sikh di India. Pria Sikh dikenali dengan mudah dari turban mereka yang membumbung tinggi. Mereka selalu menutup rambut panjang mereka dengan turban. Dalam agama Sikh, kesh atau rambut yang terpotong, adalah salah satu simbol terpenting. Sepanjang apa pun, rambut, jenggot, dan semua bulu yang tubuh di sekujur tubuh tak boleh dipotong. Kaum pria menyembunyikan rambut panjangnya dengan rapi di bawah surban mereka. Kaum wanita selain berambut panjang juga tidak boleh mencukur alis. Rambut punya arti yang penting dalam agama ini. Memasuki tempat suci ini, semua orang diharuskan untuk menutup rambutnya, boleh dengan surban, topi, kerudung, atau kain. 
c. Konsep Kemanusiaan
      Bagi kaum laki-laki Sikh, diharamkan merokok, dan kebanyakan memakai sorban. Umat Sikh paling pantang makan sapi, mereka hanya memakan sayur dan buah-buahan saja (vegetarian). Guru Nanak mengajarkan bahwa seluruh umat manusia adalah satu serta meletakkan dasar bagi pengangkatan martabat manusia di kalangan masyarakat Hindu bukan atas dasar kasta, akan tetapi atas dasar kodrat dan kecenderungan manusia itu sendiri. Derajat seseorang ditentukan oleh amal kebajikannya.Manusia harus hidup dengan mengutamakan kesempurnaan moral, karena nilai manusia terletak pada tinggi rendahnya moral. Dalam Agama Sikh tidak diperbolehkan untuk bercerai dalam pernikahan dan tidak diperbolehkan poligami.
Agama Sikh menganjarkan kepada umatnya untuk memjauhkan dirinya dari 5 hal yang bisa disebut juga dengan syetan bagi mereka,namun sesungguhnya mereka tidak mempercayai akan adanya makhluk gaib. 5 hal yang harus mereka jauhi itu ialah:
1. Krad (murka)
2. Lob (Serakah)
3. Kam (Nafsu
4. Moh (Bodoh)
5.    Ahawar (Ego yang berlebihan)
d. Tentang Aspek Eskatologi (Hidup Setelah Mati)
      Kepercayaan dalam agama Sikh tentang hidup setelah mati rupanya ajarannya sama dengan Islam. Adapun perbedaan yang mendasar didalam ajaran agama Sikh dengan agama Islam adalah tidak adanya kepercayaan di dalam agama Sikh tentang konsep surga-neraka dan hari akhir. Mereka masih mempercayai nirwana atau bersatunya dengan Tuhan yang diajarkan oleh agama Hindu Brahmana.

C. Kitab Suci Agama Sikh
            Kitab sucinya setebal 1430 halaman dan dinamakan Shree Guru Granth Sahib Ji. Setelah berakhirnya jabatan guru yang kesepuluh, sehingga yang menjadi guru kaum Sikh adalah kitab sucinya. Ada 2 kitab suci dalam agama Sikh, yakni:
1. Adi Granth
      Kitab suci ini disebut juga Guru Grant Sahib dan merupakan kitab yang disusun oleh guru yang kelima, Arjun, di Amritsar. Kitab ini mempunyai 3 versi, yaitu Kartar Vali Bir, Bhai Banno Vali Bir dan Dam Dama Vali Bir. Tulisan-tulisan didalamnya digolongkan menjadi 3 macam: pertama, nyanyian-nyanyian suci yang disusun oleh guru-guru Sikh. Kedua, nyanyian yang berasal dari kaum mistik, baik yang beragama Hindu maupun kaum sufi.Ketiga, pujian-pujian yang ditujukan terhadap guru-guru Sikh.
2. Dasam Granth
      Kitab suci ini disebut Dasvin Padshah ka Granth dan merupakan kumpulan tulisan guru kesepuluh, Govind Singh. Isinya dapat dibagi menjadi 4 bagian, yaitu bagian mitologi, bagian yang bercorak filosofis, bagian yang berisi otobiografi dan bagian yang ada sangkut pautnya dengan masalah hawa nafsu atau erotik.[5]
Umat Sikh di kenal dengan 5 K, yaitu:
  • Kesh yang berarti rambut. Dalam agama Sikh rambut merupakan adalah hadiah dari tuhan dan yang dipercayakan kepada manusia. Jadi untuk menjaga sesuatu yang di beri tuhan adalah merupakan sesuatu kewajiban yang utama bagi pengikut agama Sikh. Seperti yang telah disebutkan di atas, rambut merupakan symbol dari kepercayaan kepada tuhan dan merupakan kemauan dari tuhan serta mengajarkan kepada manusia untuk kerendahan hati.
  • Khanga yang berarti sisir. Sisir selalu di gunakan oleh pengikut agama Sikh untuk menyisir rambutnya dari kekusutan dan membersihkan rambut dari kotoran. Sisir ini terbuat dari kayu. Dan sisir ini adalah simbo dari kebersihan pengikut agama Sikh. Dan juga untuk membersihkan pikiran, pengikut agama Sikh selalu menyebut nama tuhan berulang kali di dalam hati. Kalau dalam Islam adalah Dzikir.
  • Karra yang berarti pertalian. Yang diartikan sebagai persaudaraan yang erat diantara pengikut agama Sikh. Karra merupakan sebuah Gelang yang terbuat dari baja tertentu.
  • Kachha yang berarti celana pendek. Celana ini merupakan salah satu jenis dari pakaian dalam yang agak panjang. Dimana ini adalah merupakan symbol dari pengawasan terhadap diri sendiri dan sifat noral yang tinggi. Kachha di gunakan sendiri tanpa menyebabkan malu. Dan ini juga di gunakan untuk cuaca yang panas dan dapat juga di gunakan untuk berenang dan untuk aktivitas olahraga.
  • Kirpan merupakan pedang kecil. Panjangnya sekitar 6” to 9”. Ini merupakan simbol dari aktifitas kebaikan, penghormatan dan juga penghormatan pada diri sendiri.

D.  Praktek Keagamaan Agama Sikh
            Agama Sikh tidak banyak merumuskan upacara ibadat. Ibadat yang paling pokok adalah semadi dalam rangka mengingat Tuhan untuk menyucikan rohani dari pengaruh-pengaruh yang menjauhkan manusia dari Tuhan, mereka juga mengenal sujud dan menyanyi di kuil dan inti dari ibadatnya adalah zikir. Selain dari itu, kaum Sikh juga menjadikan tradisi menyikat rambut 2 kali sehari dan membaca serta menyanyikan syair-syair yang terdapat dalam kitab suci mereka setiap hari sebagai ibadat.
            Umat Sikh juga berkewajiban untuk melaksanakan shalat, sebanyak tiga waktu. Yakni, sebelum matahari terbit, sebelum matahari terbenam, dan menjelang tidur. Prakteknya, dengan berdiri dan duduk kemudian berdoa, tidak berfokus untuk menghadap kiblat, menghadap mana saja ibadah itu dapat dilakukan. Do’a dalam agama Sikh terkumpul dalam Ardass. Semua do’a dalam Ardass selalu diakhiri dengan kata “Serbatkapla” (perdamaian untuk semua).
            Proses pengurusan jenazah setelah umat sikh meninggal yakni dengan cara di do’akan setelah itu di bakar atau di kremasi. Karena umat Sikh tidak percaya akan kuburan.
























BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
      Agama Sikh termasuk ke dalam kelompok agama non-Semitik, Arya, dan non-Vedic. Meskipun hanya sedikit pengikutnya dibandingkan dengan agama-agama besar lainnya, agama Sikh menjadi bagian atau cabang dari agama Hindu. Agama Sikh didirikan oleh Guru Nanak Shahib pada akhir abad kelima belas. Aga-ma Sikh berasal dari wilayah Pakistan dan India Barat Laut, tepatnya dari wilayah Punjab, yang dikenal sebagai daerah dengan lima sungai. Agama Sikh yang didirkan oleh Guru Nanak Shahib ini juga dikenal dengan sebutan ‘agama dengan sepuluh guru’. Guru yang pertama yang mendirikan agama Sikh ini adalah Guru Nanak Sha-hib dan guru yang terakhir atau yang kesepuluh adalah Guru Govinda Shahib. Guru Nanak Shahib berasal dari keluarga kasta Satria namun beliau banyak terpengaruh oleh pergaulan dengan orang-orang Muslim. Kata ‘Sikh’ diambil dari kata ‘Sisya’ yang berarti ‘murid’ atau ‘pengikut’
      Di dalam agama Sikh sendiri mereka mempunyai lambang tersendiri yang membedakan mereka dari bangsa India, adapun tanda-tanda mereka yang istimewa ialah:
1. Kes, yaitu berambut panjang.
2. Kunga, sisir kayu pendek di kepala.
3. Kach, kulit badan yang dicacah (tato)
4. Kara, berkalung besi
5. Khanda, keris pendek berujung dua yang selalu dibawa kemana-mana.
      Sedangkan tanda mereka yang paling istimewa ialah penutup kepala dengan kain yang dililit seperti serban. Setiap hari mereka diharuskan menyisir rambut sedikitnya dua kali, diharuskan sering mandi dan membaca kitab suci mereka ”Granth Saheb”. 
      Secara singkat agama Sikh adalah sebuah ajaran yang dinisbahkan ke dalam dua agama yaitu Islam dan Hindu, walaupun tidak semua ajaran yang terkandung di dalamnya sama, tetapi secara keseluruhan kesamaan ada, walaupun ada perbedaan sedikit. Dengan perubahan zaman, kalau dahulu mereka anti berhala, namun sekarang dengan terus terang mereka menyebut rumah ibadah mereka dengan sebutan rumah berhala. 

B. Lampiran-Lampiran
1. Altar, tempat penyembahan Kitab Suci Agama Sikh


 
2.     Kitab Suci Agama  Sikh

<!--[if !supportLists]-->3.     Simbolis Khanda pada altar


 
 
DAFTAR PUSTAKA
[1] Denise L. Carmody dan John T.Carmody, ways to The Center an Introduction to World Religious, California: Wadsworth Publishing Company, 1984, hal. 333
[3]Nyoman S. Pendit, Guru Nanak dan Agama Sikh, Jakarta: Yayasan Sikh Gurdawara Mission, 1988, hal. 27
[4]Ibid, hal. 186